Categories TELUSUR

Strategi Kepemimpinan dan Resolusi Konflik dalam Pengembangan RSUD Jayapura Menuju Rumah Sakit Rujukan Tipe A

Oleh: Bernarda Monika Yovita, SKM, MKes (*)

CITRA PAPUA.COM- JAYAPURA–RSUD Jayapura, sebagai rumah sakit rujukan utama di Papua, tengah menjalani proses pengembangan menyeluruh untuk mempertahankan statusnya sebagai Rumah Sakit Tipe A terakreditasi.

Proses ini mencakup penambahan alat kesehatan canggih, perbaikan infrastruktur, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Namun, sejumlah tantangan utama turut mewarnai perjalanan tersebut, yaitu:

1.Keterbatasan SDM  

Untuk menjadi rumah sakit tipe A, RSUD Jayapura harus merekrut tenaga medis spesialis dan meningkatkan kualitas SDM yang ada. Hal ini menjadi tantangan karena keterbatasan jumlah tenaga ahli di Papua.

2.Keterbatasan Alat Kesehatan

Beberapa alat penting, seperti alat sterilisasi instrumen, mengalami kerusakan sehingga menghambat pelayanan operasi. Kondisi ini memaksa rumah sakit harus bekerja sama dengan RS lain dan memprioritaskan pasien emergency, sementara pasien non-darurat harus dirujuk ke rumah sakit lain.

3.Manajemen Perubahan dan Resistensi  

Pengembangan fasilitas dan sistem baru menimbulkan resistensi di kalangan staf yang belum siap dengan perubahan, baik dalam hal teknologi maupun sistem kerja baru.

4.Keterbatasan Anggaran dan Logistik  

Pengadaan alat baru membutuhkan proses panjang dan dana besar, sehingga pelayanan kadang terhambat karena keterlambatan pengadaan.

Dari Teori yang diberikan ada Analisis Gaya Konflik Berdasarkan Tabel Teori  yaitu :

NoIntergroup Styles        Intragroup Styles  
1.AvoidanceAvoidance
2.Competition          Integrating 
3.AccommodationObligation
4.CompromiseCompromise
5.CollaborationDomination 

Terdapat dua tipe gaya konflik dalam hubungan Intergroup dan Intragroup :

a.Intergroup Styles

Avoidance, Competition, Accommodation, Compromise, Collaboration.

b.Intragroup Styles

Avoidance, Integrating, Obligation, Compromise, Domination.

Dimana ditemukan ada beberapa masalah:

1.Masalah yang Dihadapai sebagai Contoh Konflik

a.Intergroup Manajemen

RSUD Jayapura ingin mempercepat pengadaan alat dan rekrutmen SDM, sementara tim pengadaan dan pihak pemerintah daerah menuntut proses administrasi yang ketat dan transparan sehingga terjadi tarik-menarik kepentingan.

b.Intragroup di internal Rumah Sakit

Terjadi perbedaan pendapat antara dokter senior dan junior mengenai prioritas pelayanan selama alat sterilisasi rusak; sebagian ingin menghindari risiko (avoidance), sebagian lain ingin mencari solusi bersama (integrating).

2.Solusi Manajerial untuk Pengembangan Rumah Sakit gunakan adalah:

a.Kepemimpinan Transformasional

Mengambil peran sebagai Pemimpin Transformasional dengan menginspirasi seluruh tim untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas dari Visi dan Misi Rumah Sakit Rujukan Tipe A dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Yang mana perlu strategi dalam membantu proses pengembangan Rumah Sakit diantaranya :

  • Strategi Integrating (Intragroup)

Melibatkan seluruh staf dalam perumusan solusi, misalnya dengan mengadakan forum diskusi rutin untuk membahas kendala operasional dan mencari solusi bersama.

  • Collaboration (Intergroup)

Membangun kerjasama yang harmonis dan erat dengan Pemerintah Daerah, sebagai public figurenya Kementerian Kesehatan, dan memiliki relasi dengan  rumah sakit mitra untuk mempercepat pengadaan alat dan rekrutmen SDM.

b.Kepemimpinan Demokratis

* Langkah melibatkan staf dalam pengambilan keputusan penting, khususnya terkait perubahan sistem kerja dan teknologi baru.

* Strategi Compromise, jika terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan staf, cari titik temu melalui kompromi, misalnya dengan menyediakan pelatihan bertahap sebelum implementasi alat baru.

c.Kepemimpinan Servant

* Langkah pemimpin menempatkan kebutuhan staf dan pasien sebagai prioritas utama.

* Strategi Mendengarkan keluhan staf terkait beban kerja selama masa transisi, serta memberikan dukungan moral dan fasilitas penunjang.

3.Outcome yang Diharapkan

* Terjalinnya komunikasi yang lebih terbuka lintas departemen.

* Berkurangnya tingkat konflik horizontal dan vertikal.

* Terbentuknya budaya kerja kolaboratif yang berfokus pada kualitas layanan pasien.

* Peningkatan efisiensi operasional rumah sakit secara menyeluruh.

Dapat disimpulkan bahwa :

1.Pengembangan RSUD Jayapura menghadapi tantangan alat kesehatan, SDM, dan resistensi perubahan. Solusi efektif yang memerlukan kombinasi model Kepemimpinan Transformasional, Demokratis, dan Servant.

2.Gaya penyelesaian konflik yang dianjurkan adalah Integrating dan Collaboration untuk Intragroup dan Intergroup, serta Compromise bila diperlukan.

Pendekatan ini akan mempercepat proses Pengembangan Rumah Sakit dan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Jayapura.

(*) Mahasiswa Program Doktor (S3) Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS Makassar

About The Author

More From Author

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *